Harta Anak Mantan Presiden Indonesia ini Kini Diburu Pemerintah Nilainya Ratusan Miliar

BANGKAPOS.COM, JAKARTA -- Harta anak tertua mantan Presiden Indonesia Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana kini diburu pemerintah.
Adapun penyebab perburuan harta sosok yang dikenal dengan nama mbak Tutut ini adalah utang yang kunjung dibayarkannya ke negara.
Utang-utang itu berasal dari sejak zaman Soeharto menjadi penguasa terkuat di Indonesia beberapa dekade silam.
Direktur Hukum dan Humas Ditjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Tri Wahyuningsih Retno Mulyani mengatakan, pihaknya akan terus melakukan penagihan utang kepada Tutut.
"Pada saatnya nanti Ketua Satgas pasti akan update kepada media apa-apa yang sudah dilaksanakan oleh Satgas." katanya kepada media Jumat, 12 November 2021.
Baca juga: HEBOH Balapan di Sirkuit Mandalika Dibatalkan, Masyarakat Kecewa, Dorna Sports Buka Suara
Baca juga: Gisella Anastasia Demi Wijin Rela Lakukan Ini hingga Video 19 Detik Viral dan Bikin Heboh
Baca juga: Contoh Nomor Seri Cantik Uang Kertas Rp2000 yang Langsung Dibayar Rp3 Juta, Cek Deh Uangmu!
Baca juga: Uang Rp2000 Seperti ini Laku Dijual Rp3 Juta per Lembar, Cek Nomor Seri di Uangmu!
Sebelumnya, berdasarkan dokumen yang beredar, ada tiga perusahaan terkait Tutut Soeharto yang pengurusan piutangnya telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara Cabang DKI Jakarta, antara lain PT Citra Mataram Satriamarga dengan nilai utang sebesar Rp 191,61 miliar.
Perseroan sama sekali belum mengangsur utang tersebut.
Pengurusan utang didaftarkan di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta V pada 2013. Pengurusan terakhir berupa laporan pemberitahuan surat paksa.
Selanjutnya, PT Citra Bhakti Margatama Persada dengan nilai utang sebesar US$ 6,51 juta dan Rp 14,79 miliar. Utang ini juga sama sekali belum diangsur.
Pengurusan utang didaftarkan di KPNKL Jakarta V pada 2010. Pengurusan terakhir berupa laporan pemberitahuan surat paksa.
0 Response to "Harta Anak Mantan Presiden Indonesia ini Kini Diburu Pemerintah Nilainya Ratusan Miliar"
Post a Comment